Selamat!! REKARIAN 2022 Telah Berhasil Menyelesaikan Sidang Proyek Terintegrasi II
Program Studi Manajemen Rekayasa ULBI menyelenggarakan Sidang Proyek Terintegrasi II. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Juli 2025 bertempat di gedung FLTB Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, dengan partisipan seluruh mahasiswa angkatan 2025 yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian proyek terintegrasi selama dua semester.
Proyek Terintegrasi II ini merupakan kelanjutan dari Proyek Terintegrasi I yang dirancang untuk melatih mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan lintas disiplin, mulai dari manajemen, teknik, hingga analisis bisnis. Secara formal, Proyek Terintegrasi memfasilitasi mahasiswa untuk memahami dan mengaplikasikan proses rekayasa yang baik dan benar, dengan memperhatikan siklus rekayasa yang benar untuk emndapaykan pengalaman dalam menyelesaikan suatu permasalahan nyata dengan solusi dan pendekatan ilmiah, juga untuk mengasah kemampuan soft skill mahasiswa terutama dalam hal bekerja sama, berkomunikasi, tanggung jawab, kepemimpinan, kerja keras, serta kedisiplinan dalam menjaga profesionalisme pekerjaan. Dalam sidang ini, mahasiswa mempresentasikan hasil proyek akhir yang mencakup pengembangan solusi rekayasa untuk permasalahan nyata di industri maupun masyarakat.
Sidang dihadiri oleh dosen pembimbing dan dosen penguji yang berasal dari berbagai bidang keahlian, guna memberikan penilaian yang komprehensif terhadap kualitas proyek dan kemampuan presentasi mahasiswa. Selain aspek teknis, mahasiswa juga diuji dalam hal kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi profesional.
Menurut salahsatu
peserta sidang,
kegiatan ini bukan hanya menjadi tempat mempresentasikan hasil
proyek yang telah diselesaikan selama dua semsester kemarin saja tetapi juga
menjadi tempat untuk mengetahui kesiapannya menghadapi dunia kerja. “Lewat
Proyek Terintegrasi, kami tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik, tapi
juga soft skills seperti kerja tim, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan
berbasis data,” ujarnya.
Beberapa
topik proyek yang diangkat tahun ini mencerminkan relevansi dengan kebutuhan
industri saat ini, seperti digitalisasi sistem produksi, pengembangan aplikasi
berbasis IoT, optimalisasi
proses bisnis, pengembangan produk ramah lingkungan, serta pengolahan limbah menjadi
produk yang memiliki nilai lebih.
Proyek terintegrasi juga menjadi ajang kreatifitas mahasiswa dalam
menyelesaikan isu terkini di industri dan masyarakat.
Dengan
terselenggaranya sidang ini, diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan tahap
akhir proyek terintegrasi dalam studi mereka dengan baik dan siap melangkah ke
jenjang profesional. Program Studi Manajemen Rekayasa terus mendorong penguatan
kurikulum berbasis proyek nyata agar lulusan tidak hanya kompeten secara teori,
tapi juga tangguh di lapangan.
Posting Komentar