SELAMAT Kepada mahasiswa manajemen rekayasa yang telah meraih juara pertama Culinary Business Idea Conpetition (CUBIC)
Selamat kepada Louise Kezia Theresa
Hutapea, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen rekayasa yang telah menjadi juara
pertama dalam Culinary Business Idea Conpetition (CUBIC) pada tanggal 15 Maret
2023.
CUBIC adalah kompetensi yang
diadakan dalam Student Oversease Trip (SOT) 2023 yang dilaksanakan di kampus
Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) pada tanggal 14 Maret 2023
sampai 15 Maret 2023. CUBIC bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
mahasiswa, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan memperkenalkan kuliner khas
kota Bandung kepada seluruh peserta SOT. Dalam pelaksanaannya setiap kelompok
terdiri dari 7-8 mahasiswa yang dikelompokan secara acak, setiap kelompok
terdiri dari 5-6 mahasiswa Republic Polytechnic (RP) of Singapore dan 2-3
mahasiswa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI). Setiap kelompok
akan membuat suatu produk kuliner khas Indonesia lebih khususnya kuliner khas
kota Bandung untuk dipasarkan di Singapura.
Tempe
menjadi bahan utama pada produk yang Kezia dan kelompoknya buat, produk tersebut
diberi nama “Liwetasi”
Kezia mengatakan bahwa “Liwetasi kami pilih sebagai nama
makanan yang akan yang akan kami kembangkan dan ciptakan terinspirasi dari
salahsatu komponen dari nasi liwet Sunda, yakni makanan khas Jawa Barat.
Komponen yang menjadi bahan utama produk makanan ini adalah tempe, dimana tempe
adalah makanan khas Indonesia yang hampir setiap hari dikonsumsi oleh penduduk
sebagai makanan pokok ataupun sebagai lauk pelengkap. Alasan kenapa memilih
Tempe sebagai utama adalah karena target pasaran yang ingin di tuju adalah
untuk di pasarkan di negara Singapura. Dalam diskusi kami dari tim gabungan
perwakilan dari negara Singapuran dan perwakilan Indonesia, kami dari tim
perwakilan Indonesia mendapatkan informasi m mengenai tipe-tipe makanan yang di
sukai dan kurang di sukai oleh para penduduk Singapura. Beberapa informasi mengenai
tipe makanan yang kami (tim perwakilan Indonesia) dapatkan yakni seperti; para
penduduk Singapura kurang menyukai jenis makanan yang terlalu banyak kandungan
sayur-sayurannya, karna mereka memang kurang suka makan sayur sehari-hari. Lalu
mereka (tim perwakilan Singapura) juga mengatakan bahwa penduduk Singapura tidak
suka makanan yang pedas. Dari situ mereka (tim Singapura) juga menyebutkan bahwa
Nasi Liwet Indonesia mirip dengan Nasi Lemak Singapur. Perbedaannya terletak
pada rempah, perbumbuan khas dan komponen pelengkapnya. Terispirasi dari
komponen Nasi Liwet Indonesia tadi, ada 1 komponen yang tidak ada pada komponen
pelengkap Nasi Lemak Singapura, yakni Tempe. Temen-temen perwakilan Singapura mengatakan bahwa Tempe cukup di gemari oleh penduduk Singapura, namun susah di
temukan penjualannya. Jadi karna alasan ketertarikan masyarakat Singapura terhadap Tempe, kami membuat ide produk makanan dengan bahan utama Tempe. Tempe
tersebut akan di produksi, di olah dengan ciri khas bumbu dan rempah-rempah nikmat
khas Indonesia, lalu di kirim langsung ke Singapura dengan kualitas dan daya
tahan simpan makanan yang sudah di rancangkan sedemikian rupa namun tetap ramah
lingkungan.
Adapun olahan produk yang kami tawarkan yakni; Frozen Steak
Tempeh, Frozen Tempeh Fries, dan kami juga menyediakan saus pelengkap khas
Indonesia untuk melengkapi kenikmatan menyantap olahan produk tempe kami
tersebut.
Benefit dari produk olahan Tempe kami adalah; mempunyai masa
ketahanan dan mudah disimpan, rendah kolestrol, tinggi protein, dapat
menurunkan tekanan darah tinggi, serta kaya akan vitamin E dan vitamin B12 juga
tentunya. Nantinya produk kami akan kami pasarkan di beberapa platform
ecommers, sosial media (instagram, tiktok shop)”.